Follow @arahdotcom
She - Slow cooker seringkali dianggap sebagai cara mudah dan praktis untuk memasak. Namun, memasak menggunakan slow cooker bukan berarti terbebas dari bahaya. Justru menaruh makanan di dalam slow cooker selama delapan jam penuh bisa memicu timbulnya bakteri dan masalah lain yang tidak diinginkan.
Menurut Mark Tamplin, M.D., ahli mikrobiologi USDA dan spesialis keamanan makanan, hal ini bukanlah sebuah masalah: "Kamu tidak akan melihat pertumbuhan organisme berbahaya dalam kompor cukup lambat."
Dikutip dari realsimple, menurut panduan FDA, memasak makanan pada suhu di atas 140 derajat fahrenheit dapat memastikan "kerusakan bakteri yang signifikan."
Secara lambat beroperasi pada suhu antara 170 derajat fahrenheit dan 300 derajat fahrenheit, jauh di atas rekomendasi FDA. Tapi bakteri akan berkembang seperti yang disebut FDA sebagai "zona bahaya", 40 derajat fahrenheit sampai 140 derajat fahrenheit. Dan dapat berkembang biak dengan cepat pada makanan yang tertinggal pada suhu kamar dalam waktu lama.
Baca Juga: Tips Berpuasa Bagi Penderita Asma
Tempelkan Es Batu pada Bagian Leher dan Rasakan Manfaatnya
Maka dari itu, lebih baik memasak memakai slow cooker dengan suhu yang rendah, hingga kamu kembali beraktivitas dan kemudian mematikannya di sore hari.
Sementara itu, untuk memanaskan sisa makanan dengan benar, makanan harus dipanaskan sampai mengepul panas. Jika kamu meninggalkan makanan dengan kompor yang lambat dan dimatikan, Tamplin memperingatkan, "cobalah untuk tidak membiarkannya keluar lebih dari empat jam." Serta pastikan pula kompor berada pada fungsi "pemanasan" jika kamu meninggalkan makanan di dalamnya selama beberapa jam.
Bila ingin mengonsumsinya, maka segera mendinginkan sisa makanan dalam wadah kedap udara.
Video Trending Pilihan Editor : www.she.id